Menjunjung nilai perbedaan

Thursday, March 02, 2006



" Wahai jiwa jiwa yang tenang jangan sekali-kali kamu.
Mencoba jadi tuhan dengan mengadili dan menghakimi.
Bahwasanya kamu memang tak punya daya dan upaya.
Serta kekuatan untuk menentukan kebenaran yg sejati.
Bukankah kita memang tercipta laki-laki dan wanita.
Dan menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa yang pasti berbeda.
Bukankah kita memang harus saling mengenal dan menghormati.
Bukan untuk saling bercerai-berai dan berperang angkat senjata "

Chapter di atas, mengikut Ahmad Dhani memang sengaja masukkan didalam karya terbarunya berjudul Leskar Cinta. Ianya diilhami dari surah Al-Hujuraat ayat 13.

Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku puak, supaya kamu berkenal-kenalan (dan beramah mesra antara satu dengan yang lain). Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang yang lebih takwanya di antara kamu, (bukan yang lebih keturunan atau bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Mendalam PengetahuanNya (akan keadaan dan amalan kamu).

Tidak dapat dinafikan bahawa wujudnya perbedaan di dunia ini. Perbedaan ini seharusnya bukan untuk saling bermusuhan, tetapi untuk saling kenal mengenali. Apa yang ingin dititik beratkan oleh Ahmad Dhani didalam karyanya ini, adalah tentang pentingnya penghargaan terhadap agama-agama lain dan aliran-aliran yang lain.

Karya leskar cinta ini, ditujukan khas buat generasi muda untuk dijadikan sarang di hati mereka. Sarang untuk generasi muda, tentang pentingnya menghargai pemikiran orang lain, dan konsep beragama orang lain. Memang perbedaan itu selalu ada. Apa yang kita harus hindari adalah rasa benar diri sendiri.Rasa benar diri sendiri inilah yang paling bahaya. Sehingga nanti, dunia akan bermusuhan kerana kelompok yang merasakan benar sendiri dan fanatik ini.

Pemimpin-pemimpin negara juga diingatkan untuk mencuba menerima perbedaan dikalangan masyarakat yang dipimpinnya. Syarat utama untuk mencapai kemajuan adalah dengan menerima perbedaan. Jika kita masih tidak menerima perbedaan, kita tidak akan maju kehadapan. Sejarah dunia atau sejarah negara manapun telah membuktikannya. Kita lihat seperti yang berlaku di Iraq. Ternyata, akibat daripada rasa benar, baik dari sebelah puak Sunni atau puak Syiah, telah mengakibatkan mereka berpecah belah dan lebih malang lagi saling berbunuh. Selama perbedaan ditonjolkan, negara atau sesebuah bangsa itu tidak akan maju.

Kalau kita boleh menerima perbedaan dan menjunjung nilai perbedaan itu, kita akan cepat mencapai kemajuan. Kita lihat negara seperti Amerika Syarikat. Mereka terdiri daripada bermacam-macam bangsa. Ada bangsa Eropah, China,Jepun,India dan sebagainya. Di sana juga terdapat pelbagai agama dan perbedaan tradisi.

Karya leskar cinta ini juga ditujukan kepada mereka yang merasakan paling benar. Apa yang mereka yakini itu adalah yang paling benar. Karya ini ditujukan kepada mereka, kerana perasaan yang paling benar itu adalah embrio terrorism. Saya yakin, terrorism asalnya dari situ. Berasa paling benar, yang lainnya salah dan darah yang lainnya itu halal untuk dihabisi.

posted by Q-KHALIFA, Thursday, March 02, 2006 | link | 0 comments | -----------------------------------------------

Akulah Si Pemohon

Wednesday, March 01, 2006


Akulah si pemohon yang mengajukan permohonan padamu,
kepedihan yang timbul kerana sihirmu itu telah memikatku,
kaulah matahari matamu, keduanya cemerlang dengan cahayamu,
kalau aku memalingkan darimu, kepada siapa aku melihat?
Aku takkan goyah meskipun kau perlaku kejam,
dengan tetap tak goyah, kau pun akan menjadi lunak.

- al-rumi -
posted by Q-KHALIFA, Wednesday, March 01, 2006 | link | 0 comments | -----------------------------------------------